Text
STABILISASI TANAH LEMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN ABU SABUT KELAPA SEBAGAI LAPIS TANAH DASAR JALAN (SUBGRADE)
Tanah merupakan bagian struktur terpenting sebagai landasan penopang suatu konstruksi yang berada diatasnya. Kualitas dan daya tahan suatu konstruksi tidak terlepas dari sifat-sifat tanah yang mana dari sifat-sifat tersebut dapat menimbulkan permasalahan. Permasalahan ini biasanya akibat kondisi tanah yang tidak stabil. Kondisi tersebut dapat diatasi dengan usaha-usaha seperti memperkuat daya dukung tanah. Penyelesaian yang dilakukan selama ini yaitu dengan memperbaiki lapisan atas jalan, tetapi hal tersebut tidak menyelesaikan masalah sebab tidak stabilnya jalan diperkirakan bukan hanya karena struktur atas jalan, tetapi juga pada tanah dasarnya. Perbaikan pada tanah dasar (subgrade) yang lunak akibat kadar air dapat dilakukan dengan cara stabilisasi. Penelitian ini menganalisis perilaku tanah lempung dari daerah Soekarno-Hatta Palembang yang mana didapatkan kepadatan tanah maksimum dan kadar air optimum dengan penambahan Abu Sabut Kelapa sebesar 0%, 2%, 5%, 6%, 8%, dan 10% dari tanah kemudian dilakukan pengujian berupa sifat fisis tanah dan California Bearing Ratio (CBR). Dari penelitian tersebut,menurut Unified Soil Classification System (USCS) tanah di daerah ini termasuk dalam kelompok OL, sedangkan menurut American Association 'of State Highway an Transportation Officials (AASHTO) tanah tersebut termasuk dalam kelompok A-7-5. Campuran tanah dengan penambahan abu sabut kelapa dibandingkan tanah asli menunjukkan bahwa batas cair (LL) dan batas plastis (PL) mengalami penurunan, yang berarti Indeks Plastisnya (IP) cenderung menurun. Nilai CBR dengan penambahan abu sabut kelapa cenderung meningkat dan mencapai titik puncak peningkatan pada persentase 6% sedangkan pada 8% dan 10% mengalami penurunan.
SK00000149 | 351 | Perpustakaan Pusat Unitas (Skripsi Teknik) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain